Kamis, 11 September 2008

PEREMPUAN KEUMALA

Lyric : Endang "Geunta Keumala" Moerdopo
Arr : Iwan Fals

Ketika semua tangan terpaku di dagu
Ragu untuk memulai segala yang baru
Lirih terdengar suara Ibu
Memanggil jiwa untuk maju….

Dari tanahmu hai Aceh….
Lahir perempuan PERKASA
Bukan hanya untuk dikenang
Tapi dia panglima, Laksamana Jaya
Memanggil untuk kembali berjuang

Dia Perempuan Keumala
Alam semesta restui
Lahir jaya, berjiwa baja
Laksamana MALAHAYATI,
Perempuan Kesatria Negeri…

Tinggal kubur kini hening sepi menanti
Langkah-langkah baru tunas pengganti
Hai INONG NANGGROE !!!!
Bangkitlah berdiri
Ditanganmu kini jiwa aneuk negri....


Dinyanyikan dalam :

Konser “HIKAYAT RINDU TIGA MAESTRO”
Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya.
Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam
21 April 2007

Cuplikan Skenario Film "BECAK BACA"

ACT 1 >>

FADE IN >>

INT. DARUSSALAM MEDIA CENTER

Sebuah kedai kopi dengan konsep modern tetapi masih menggunakan perangkat tradisionil kopi tarik dilengkapi dengan toko buku dan ruang baca yang nyaman. Di salah satu sudut toko terdapat panggung seluas 2 x 3 meter. Tergeletak di lantai panggung alat musik tradisional rapai, serune kale dan gitar tradisional. Back drop panggung bertuliskan “TRADISI TAK PERNAH MATI”.

(Kesibukan sore hari di Darussalam Media Center, pengunjung masih ramai; ada yang minum kopi sambil bercengkerama, ada yang memesan kopi sambil membaca buku, diujung ruangan ada yang sedang menggunakan internet. Di toko buku banyak pengunjung yang sedang memilih-milih buku)


Pemeran utama (Agus) :
( Menuruni anak tangga sambil menebar senyum melihat situasi tokonya yang masih ramai pengunjung, kemudian melangkah mendekati salah satu karyawannya)

Ronny saya pulang dulu, saya janji dengan ibu dan Intan untuk makan malam bersama di rumah


Karyawan 1 (Ronny):
(Mengangguk sambil tersenyum)

Baik pak…


EXT. PARKIRAN MOBIL DI DEPAN TOKO


Sopir (Hasrizal) :
(Bergegas membukakan pintu mobil sambil tersenyum)


Pemeran utama (Agus) :
(Berjalan keluar toko, menuju pintu mobil yang sudah dibukakan sopir. Berhenti sejenak, membalikkan badan menatap signage tokonya. Tersenyum, kemudian menepuk pundak sopirnya. Sesaat kemudian bergerak memasuki mobil).

Mobil bergerak perlahan menjauh.

CUT TO >>

Sinopsis Film "BECAK BACA"

Menceritakan tentang kegigihan seorang laki-laki muda bernama Agus korban bencana gempa dan tsunami yang telah memusnahkan seluruh harta benda dan keluarganya di Nanggroe Aceh Darussalam. Ia harus memulai kehidupan baru dengan caranya sendiri untuk bangkit berdiri menata kembali kehidupannya. Pada dasarnya Agus adalah laki-laki yang ceria dan kreatif, namun tentu tidak mudah baginya untuk menata kembali harapan hidup yang nyaris pupus akibat bencana dahsyat itu. Namun dia berhasil kembali menemukan semangat ketika menemukan sebuah bangkai sepeda yang tersisa dari bencana tsunami, dan berkat kegigihannya, kerja keras, konsisten dan kesabarannya dalam menggali kreatifitas dalam dirinya maka ia menerima kemudahan di dalam memperjuangkan hidupnya dengan ide briliannya membuat Becak Baca.

Tidak seperti Fauzan, tokoh yang berperan sebagai teman Agus ini adalah orang yang cerdas dan pintar mencari informasi, namun Fauzan adalah orang yang selalu ingin mencari jalan pintas dan tidak mau menggali potensi dirinya yang sesungguhnya punya keahlian menulis. Sehingga ia lebih memilih keliling dari satu yayasan ke yayasan lain untuk “meminta-minta” untuk mempertahankan hidupnya…

Banda Aceh, Nopember 12, 2006

Cuplikan Episode 1 Sinetron "TIGA GENERASI"

EPISODE 1

TEASER :

EXT. HALAMAN APARTEMENT DI AMERIKA SERIKAT.

Hari masih pagi, sekitar pukul 8. Suasana halaman parkir mobil di depan apartement sunyi,belum banyak orang yang lalu lalang disana.

CHARLES berjalan menuju mobil yang diparkir di halaman apartementnya, bersiap hendak berangkat. Ia membuka pintu belakang mobilnya untuk meletakkan beberapa berkas. CHARLES menutup kembali pintu belakang mobil dan memutari mobil menuju pintu stir.

Tiba-tiba….

BANG… !!! BANG… !!! BANG….!!!

Terdengar desing peluru mengarah padanya. CHARLES spontan merunduk segera tiarap di belakang mobilnya. Ia memejamkan mata. Tak kuasa berpikir apa yang sedang terjadi. Saat itu terasa serpihan kaca menhujani tubuhnya yang terpuruk dibelakang mobil.

Sebuah mobil bergerak mendekat kearahnya, dengan kecepatan tinggi, serta melepaskan sebuah tembakan lagi. BANG..... !!! Diiringi dengan suara deru mobil yang kemudian menjauh. Proyektil peluru menembus aspal, kira-kira setengah meter dari tubuhnya. Tembakan meleset.

CHARLES masih menelungkupkan wajah pada kedua tangan dalam posisi tiarap. Perlahan CHARLES membuka matanya, menoleh kekanan dan kekiri, tetap sepi tiada satu orangpun yang berada disana. CHARLES segera berdiri, terasa badannya penuh dengan serpihan kaca. Terlihat kaca belakang mobilnya hancur. CHARLES mencoba membersihkan serpihan kaca yang bertebaran disekujur tubuhnya. Serpihan kaca menyusup di kulitnya, menyebabkan luka-luka kecil ditelapak tangannya. CHARLES tidak sempat melihat mobil maupun orang yang berusaha menembaknya.

CHARLES menghela napas panjang, memejamkan mata. Terasa berat kepalanya, merasakan nyeri disekujur tubuhnya. CHARLES luput dari usaha penembakan, namun demikian CHARLES merasa schock.

CHARLES mencoba berjalan tertatih-tatih mencari pertolongan.


END TEASER


LIMA TAHUN KEMUDIAN


FADE IN :


1. INT. RUANG KANTOR CHARLES (SIANG)
Cast : CHARLES

Ruang kerja kantor yang terkesan luas, dengan interior mewah. Jendela kaca besar memperlihatkan pemandangan kota Jakarta dari atas gedung tinggi.
Dalam ruang kerja itu terdapat meja kerja besar, lemari buku mewah dan sofa dengan jok kulit mahal.

CHARLES terpekur dibelakang meja kerja, menghadap kearah jendela. Ditangannya menggenggam sepucuk surat. Pandangannya tertuju pada pemandangan kota Jakarta yang berkabut, nampak dari jendela ruang kerjanya.


CHARLES (V.O)
(Tatapan nanar jauh kedepan)

OMA.... LEE hanya ingin melakukan yang terbaik.
LEE tak ingin usaha OMA sia-sia.


FLASH BACK :

Sinopsis Sinetron "TIGA GENERASI"

Cerita ini mengisahkan perjalanan panjang sebuah perusahaan jamu tradisional yang dikelola sebagai sebuah perusahaan keluarga secara turun termurun. Dalam kurun berjalannya roda usaha, perusahaan ini telah mengalami tiga kali masa prahara yang cukup berat yang menyebabkan perusahaan keluarga ini nyaris hancur.

Berbagai macam intrik dan konflik menyelimuti keluarga ini, setelah pendiri perusahaan meninggal dunia. Permasalahan menjadi lebih rumit, ketika masalah yang muncul bukan berasal dari luar, melainkan dari dalam sendiri. Paling menonjol adalah adanya perebutan kekuasaan dan ketidak puasan dari masing-masing keluarga yang merasa tidak mendapatkan keadilan.

Cerita diawali dengan konflik terakhir yang terjadi antara CHARLES dengan TONI HENRIANTO (sepupunya sendiri). Dikisahkan TONI membeberkan pada media, bahwa CHARLES telah menggelapkan pajak yang seharusnya dibayarkan pada negara.
Masalah menjadi semakin rumit karena masalah perusahaan yang seharusnya dikelola secara profesional, juga menjadi masalah keluarga, mengingat pengelolaan perusahaan melibatkan urusan kekeluargaan. Berkat kegigihan dan memegang teguh pesan yang diamanatkan oleh orang tuanya, maka CHARLES mampu membawa perusahaan ini kembali bangkit dan berkembang hingga saat ini.

CHARLES mampu membuktikan bahwa pemeo perusahaan keluarga yang berbunyi : GENERASI PERTAMA MENEMUKAN, GENERASI KEDUA MENGEMBANGKAN DAN GENERASI KETIGA MENGHANCURKAN tidak berlaku di dalam perusahaannya.

Jakarta, April 07, 2008

Rabu, 10 September 2008

KARYA MUTAKHIR




PEREMPUAN KEUMALA; Sebuah EPOS untuk NANGGROE
(14 x 20 cm, 360 halaman, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia (GRASINDO))
SINOPSIS Prolog dalam cerita ini menggambarkan pengalaman Hira, seorang pekerja sosial yang sedang bertugas di Nanggroe Aceh Darussalam pasca bencana. Kekagumannya pada pahlawan perempuan Keumalahayati membuatnya ingin menggali lebih jauh siapa sosok perempuan itu. Keprihatinan atas kurangnya penghargaan generasi muda saat ini kepada Laksamana Malahayati, membawanya masuk dalam kehidupan Laksamana perempuan itu.Cerita dalam buku ini dimulai sejak Keumalahayati masih menjalani pendidikan di tempat belajar militer kerajaan yaitu Mahad Baitul Maqdis. Tempat inilah yang mencetak para perwira tangguh yang memperkuat pertahanan Kerajaan Aceh Darussalam. Di tempat belajar ini pulalah Keumalahayati bertemu dengan Tuanku Mahmuddin Bin Said Al Latief taruna senior yang kemudian menjadi suaminya.Setelah lulus dari tempat pendidikan militer tersebut, keduanya menikah dan mereka mengabdikan diri menjadi pejabat tinggi kerajaan. Tuanku Mahmuddin Bin Said Al Latief menjadi Panglima Armada Selat Malaka dan Keumalahayati menjadi Komandan Protokol Istana. Kisah sepak terjang keberanian Keumalahayati di kerajaan Darud Donya Darussalam berawal dari kematian suaminya yang tewas dalam pertempuran di teluk Haru. Tak lama setelah kematian suaminya, Keumalahayati harus lagi mengalami cobaan yang disebabkan oleh penculikan putri tunggal tercintanya yang dilakukan oleh sesama petinggi kerajaan.Sejalan dengan malapetaka yang terus menerus menderanya, membuat Keumala tak mampu untuk menjalankan tugas dengan baik. Hal ini disebabkan karena kekacauan yang terjadi di tanah nanggroe, baik dari luar kerajaan, antara lain karena para orang kaya yang bersekutu dengan Portugis pendatang yang hanya mencari keuntungan diri sendiri, maupun dari dalam lingkungan kerajaan, yaitu rencana kudeta yang akan dilakukan oleh Sultan Muda, putra Baginda Sultan sendiri.Pada masa-masa kesedihannya inilah yang membuat Keumala seakan menjadi putus asa, dan situasi ini dimanfaatkan oleh mereka yang memiliki kepentingan untuk melenyapkan Keumala. Mereka mengirimkan mantera Tapak Tuan (mantera yang membuat orang menjadi tak berdaya) agar Keumala dipecat dari Kerajaan. Namun Keumala adalah seorang yang kuat, baik secara fisik maupun keimanan, maka dengan segera mantera yang sempat mempengaruhinya tersebut hilang dan Keumala menyadari keadaan negerinya yang semakin kacau dan carut marut.Berangkat dari rasa tanggung jawab dan rasa kehilangan inilah yang memacunya untuk bangkit berdiri membela negeri sekaligus membela kebenaran, dengan membentuk ARMADA INONG BALEE (Armada janda) yang semuanya terdiri dari kaum perempuan yang telah menjadi janda, karena suami-suami mereka tewas dalam pertempuran di teluk Haru, yang juga menewaskan suami Keumalahayati. Selama memimpin Armada Inong Balee, Keumalahayati telah mampu unjuk gigi dengan melenyapkan siapa saja yang berani melawan daulat (perintah) Baginda Sultan. Seluk beluk kehidupan kekacauan yang disebabkan oleh intrik-intrik yang terjadi di Kerajaan Aceh Darussalam justru semakin membuat Laksamana Keumalahayati menjadi sosok manusia yang tegar, tangguh dan seakan tanpa hati. Sementara jauh dibalik semua itu, ia tetaplah seorang manusia biasa, perempuan biasa, yang juga memiliki kasih, memiliki cinta dan memiliki naluri seorang ibu. Cerita dalam novel ini ditutup dengan perkelahian sengit antara Laksamana Keumalahayati dengan pendatang Belanda pertama di Nusantara yaitu Cornelis De Houtman dengan kemenangan berada di pihak Laksamana Keumalahayati. Ia berhasil membunuhnya melalui pertempuran satu lawan satu diatas geladak kapal.Dalam Epilog digambarkan keprihatinan Laksamana Malahayati terhadap Nanggroe Aceh Darussalam yang saat ini seakan telah porak poranda, sejak konflik hingga bencana besar gempa bumi dan tsunami yang telah membuat sendi-sendi kehidupan seakan luluh rantak. Melalui titian waktu sosok Laksamana Keumalahayati ingin meneriakkan semangat perjuangan kepada seluruh manusia yang seakan tertidur dalam tenang, sementara kehidupan tetap harus diperjuangkan.